“Kau Penukar Kata” dan Puisi Lain dari Mikhael Wora
Selamat malam sahabat. Menyambut malam yang dingin di musim hujan ini, mari kita habiskan bersama puisi syahdu dari Mikhael Wora berikut. Selamat menikmati.
KAU PENUKAR KATA
Katamu aku ber(uang) rakus
Menjilat debu-debu sisa telapak kasut rakyat
Katamu aku ngengat
Melahap pelan kertas basah berkeringat
Katamu aku gila
Menculik kursi dan seragam di jemuran pasar
Tapi, kataku:
“Engkau sudah tak waras
Menukar semaumu kataku dan katamu”
(Perpustakaan, 24/8/2016)
KATAKANLAH
Coba kau dengar kawan
Ini tentang nyanyian sebongkah karang merindu buih
Kian menyebar di bibir pantai selatan
Coba kau dengar kawan
Tentang riak ombak memecah sunyi di atas kerumunan pasir putih
Coba kau rasakan kawan
Tentang camar mencecit gelisah di peratapan langit
Yang menanti senja pulang ke balik bukit
Tentang semua itu…
Asaku kau tak menelan pil bisu
Membungkam dalam jeruji duka
Dan tak kau bawa pulang
Untuk dihidangkan di meja perjamuan kata sederhana
(Pantai Koka-Paga, 27/8/2016)
*Mikhael Wora. Mahasiswa STFK Ledalero. Kelahiran Ende, 7 Maret 1993. Tinggal di rumah pembinaan filsafat puncak Scalabrini. Bergiat bersama teman-temannya di komunitas sastra PEMUJA SENJA dan DJARUM SCALABRINI. Dapat dihubungi melalui akun facebook “Putra Lise Bu”