[Puisi] Konsonan Yang Koma, dan Kumpulan Puisi Lain dari Fadhil Rakasiwi
Sahabat, di bulan April yang menjanjikan ini, mari kita rayakan peluang kita dengan membaca puisi Fadhil Rakasiwi. Selamat menikmati!
Konsonan yang Koma
Fadhil rakasiwi
aku terlahir bukan untuk diingat
aku hanya sebuah koma yang tersemai di padang kertas
mencari orang tua yang terkurung di dalam pena
kini pena berganti mesin
maka, aku mencari orang tua yang terkurung di dalam mesin
bagaimana aku sempat melihat dunia berubah?
sedangkan aku sibuk bertanya kepada seluruh abjad
mengapa aku bisa berada disini
menjadi asing diantara belantara jenisku
bersuaralah para konsonan
bahwa mesin telah merenggut titah diri
sebab itulah engkau merasa asing diantara belantara jenismu
batusangkar, kamar yang sama 11 November 2016
Rumah Di Pinggir Danau
Aku ingin punya rumah di pinggir danau
Berlangitkan ranting cemara
Dengan angin sejuk yang mengisi paru-paru
Kan kulihat buah hatiku bermain dengan riak danau bertingkah
Mengajari mereka melukis ambang surya
Dari beranda cokelat ditempias emas mentari
Bagaimana tipisnya hidup di garis cakrawala
Bagaimana kita terbebas dari tipu daya sejarah
Aku akan mengurung keluargaku disini
Dipelukan bukit yang hijau
Dari riuh redamnya pekik kereta
Jauh dari kurikulum sesat dan pesta amandemen
Sentul sore, Hujan 8 Juni
Kendaraan Tempur Bertameng Baja
fadhil rakasiwi
Dan sedihnya adalah, ini semua tak akan mengembalikan segalanya
Kita hanya menunggu waktu untuk saling bertabrakan jika masih berjalan dalam orbit yang sama
Jadi ada gunanya tuhan menciptakan sebuah tempat yang bernama “jauh”
Biar hilang
Biar tak perlu lagi ada senyum palsu, padahal kau ingin menghabisiku
Biar tak perlu lagi ada penolakan, padahal kau pun benci bersamaku
Biar hilang
Biar kau dan aku bisa merindu, bahwa ada yang terlewatkan di dalam hidup ini
Ada yang sepertinya kosong di tengah kesibukan kita
Ada umpatan dan makian yang harus padam sebelum bertemu
Ada tawa yang pernah bergema di ruang kerja masing-masing
Kala itu musim baik. Apa yang kita teriakkan selalu menjadi nyata.
Begitulah kita hidup membunuh kesepian atas nama teman
Karena aku adalah teman, maka kau adalah kendaraan tempur yang akan membabat mereka semua
Sebab engkau adalah teman, maka aku adalah tameng baja yang akan melindungimu dari segala hantaman
Kemudian hari ini, cukup dari kejauhan saja kudengar kabarmu
Biar sedikit, biar tak dalam kuburan yang kugali untuk kau dan aku
Biar darisini saja kutulis masa masa jaya, dan kuceritakan yang sebenarnya terjadi kepada teman-teman baruku
Yang sebenarnya terjadi adalah sebuah kebodohan.
Tidak usah merevisi semua tulisanku, sebab aku adalah pena.
Aku mengetahui bagaimana semua ini bermula dan bagaimana permulaan ini mengakhiri kita.
Cerita antara kendaraan tempur dan tameng baja
Sebab aku adalah teman, maka biarkan aku merindu
Dan sedihnya ini semua tak akan mengubah segalanya
Bundaran Sentul, Mei 23
Fadhil Rakasiwi MJ, pria kelahiran 25 Agustus 93 di sebuah kota kecil di damainya Sumatera Barat. Aktif menulis puisi di berbagai event-event puisi nasional. Bercita-cita bikin rumah seperti rumah puisinya Taufik Ismail. Sekarang tercatat aktif sebagai mahasiswa di sebuah institute di Bogor.
Alamat dunia nyata : Taman Pasadena no 19. Sentul City. Bogor
Alamat dunia maya : fadhilmj@yahoo.com