Puisi Tahun Baru 2017: Kumpulan Karya dari Ari Vidianto
Selamat tahun baru sahabat! Untuk memberi semangat di tahun Ayam Api ini, mari kita menyimak puisi pembaca dari Ari Vidianto. Tak tanggung-tanggung, ada 12 puisi yang sudah dikirimkan oleh beliau. Mari!
PUISI-PUISI KARYA ARI VIDIANTO
1.Dahsyatnya
Dahsyatnya hari-hari tersunyi
Dahsyatnya hati terbungkam emosi
Dahsyatnya lamunan yang terkekang
Dahsyatnya duka lara yang terobati waktu
Dahsyatnya hamparan langit luas lepas
Dahsyatnya = Dahsyatnya
Sokaraja, 9 Desember 2015
2.Lunglai Angin
Lunglai angin berhembus sepi
Tawa tangis tertelan bumi
Laju waktu tersendat-sendat elegi
Mimpi-mimpi terasa basi
Terombang-ambing penuh misteri
Kerlipnya bintang menghantui
Resah gelisah pemilik sanubari
Sokaraja, 9 Desember 2015
3.Hujan Malam
Hujan malam telah datang
Hujan malam penuh himbauan
Hujan malam pemecah kesunyian
Hujan malam penuh rezeki
Hujan malam pembangkit selera
Hujan malam penghangat tidur
Hujan malam tak kunjung reda
Sokaraja, 9 Desember 2015
4.Terbuai Angan
Terbuai angan mendesah
Binar kehidupan memecah pilu
yang berkecamuk
Raga berirama rasa berdendang
Berhasrat namun penuh luka
Tak dapat terpungkiri hati ini
lelah
Terseret arus beribu rasa
Pahit manis tawa senang silih
berganti
Rasa diolah alih tak menawan
di hati
Sokaraja, 10 Desember 2015
5.Berkabut
Berkabut dalam sunyi
Kelopak-kelopak binar malam
Menghalangi desah bayang-bayang
Terombang-ambing karamnya cinta
Lebur baur sukma membahana
Emosi kegundahan hati
Terlarut bersemayam mimpi
Hempas-hempas terhempas
Di kala Sang Surya tersenyum
Lumbir, 10 Desember 2015
6. Berlamun Asa
Di telan waktu
Meredup sunyi
Di telan detik
Melirih berbisik
Resahan terpedih
Berhimpit lara
Mewarnai hati
Berlamun asa
Lumbir, 30 Mei 2016
7. Menggiring Sunyi
Menggiring sunyi
Letih yang terperih
Sirna tanpa menyapa
Tergeletak jiwa ternoda
Bersimpuh bayang bermakna
Lunglai arah jalan menepi
Segenggam asa terikat janji
Lumbir, 1 Juni 2016
8. Membahana
Matahari menyapa
Bulan menari
Bintang tertawa
Semesta alam
Membahana
Lumbir, 1 Juni 2016
9. Amarah dan Ambisi
Kelamnya malam tertutup sunyi
Dewi malam tak mau menyinari
Bisikan angin penggoda bertepi
Menghanyut melodi rintihan hati
Binar matamu tanpa harapan
Riwayat alam kidung bahagia
Rapuhnya hari-hari terkini
Penuh amarah dan ambisi
Lumbir, 2 Juni 2016
10. Serat Hati
Serat hati
Berkalang duri
Memori mimpi
Perlahan pergi
Tak akan kembali
Lumbir, 4 Juni 2016
11. Terapi Emosi
Memburu luka yang tertinggal
Telah basi dalam gelak tawa
Binary luka yang menyayat hati
Membuang perih meronta sepi
Anugerah himpitan luka ini
Bersimpuh bayang bernadi
Terapi emosi keterkaitan hari
Keras membara terlunakan hati
Lumbir, 4 Juni 2016
12. Hentakan Rindu
Debaran di dada
Terhalusinasi cinta
Getaran musik hati
Mengalun lirih bernadi
Hentakan rindu
Berbunga semerbak
Melebur bersemayam
Dalam buaian ilusi
Lumbir, 4 Juni 2016