“Terbakarnya Buku Amal” Dan Kumpulan Puisi Lain Dari Rizki Ramdani
IBU KOTA KATANYA.
RIZKI RAMDANI
Aku dan kau
Tidur beralaskan Koran bekas
Para pejabat malas
Aku dan kau
Sama-sama merebahkan tubuh diatasnya
dan di selimuti asap kendaraan serta udara ibukota yang segar
katanya
kedua bola mataku dan matamu
dimanjakan oleh
barisan toko-toko kurus berlantai bintang lima
ngko dan nci yang punya
nyatanya
dimana pribumi?
Pedagang asongan datang silih berganti
Menawarkan barang dagangan
Bak para partai politik yang menawarkan kesejahteraan
Lewat kader kesayangan
Para anak kecil lebih memilih menghampiri kaca pintu mobil
Ditemani gitar rmungil nan manja
Dari pada menghampiri ruang cita-cita
Lampu merah ialah puing-puing kesejahteraan yang berserakan
Untuk dirangkai kembali
Demi uanglogam dan uang kertas
Yang bergambar para pahlawan yang telah gugur di medan perang
Para pahlawanku tergadaikan dengan satu bungkus nasi beserta lauk pauknya
Aku dan kau
Rela terbakar mentari
Dan terpanggang oleh aspal panas yang membara
Aku dan kau ingin mengadu
Tapi, pada siapa harus mengadu?
Jakbar – Jembatan Lima– 26.11.16
Langit dan Bumi
Karya Rizki Ramdani
Langit
Aku tinggal di istana seperti raja
Aku mau makan tak susah
Aku duduk diatas kursi berlapis kenikmatan
Udara dalam rumah dan kamarku harum
Seperti buah kasturi yang memberi kesejukan
Hujan dan terik matahari tak terasa
Aku bahagia atas jeripayah ayah dan ibuku
Aku ingin seperti ini selamanya.
Bumi
Aku tinggal di istana berlapis kertas
Aku tidur beralaskan koran bekas para orang yang berkelas
Suara kendaraan yang menemani disaat sunyi menghampiri
Aku menghirup udara yang bercampur asap kendaraan dan sampah yang di bakar
Dada ini sesak penuh dengan penderitaan
Aku mau makanpun susah
Melarat adalah jalan hidupku
Inilah nasibku
Hujan dan terik matahari menjadi sahabat karibku
Aku tak ingin terus hidup seperti ini
Jam dindingku berbicara hidup ini berputar ada yang di atas dan ada yang di bawah.
Realita hidup menjadi cermin keikhlasan hati
Jembatan lima, 11 07 2015
HUKUM RIMBA
GOGON / RIZKI RAMDANI
Hukum macam apa ini
Ayat demi ayat
Di penjarakan kedalam sebuah ideology
Ya, ideology kosong
Namun nyaring bila di sentuh
Hukum macam apa ini
Pasal demi pasal
Di jarah dan dirampas
Ke dalam dinding kekuasaan
Hukum macam apa ini
Palu hakim semakin runcing pada mayoritas
Namun tumpul pada minoritas
Hukum macam apa ini
Jubah para penegak hukum
Menaungi pejabat kotor dan serakah
Ruang Pengadilan 2016
RATAPAN ANAK INGUSAN
Rizki Ramdani
aku ingin
aku ingin bulan
aku ingin bintang
tapi terhalang polusi
aku ingin mendengar nyanyian burung
tapi hanya suara mesin yang terdengar
aku ingin belajar di bawah pohon rindang
tapi pohonya di tebang dimana-mana
aku ingin berenang bersama ikan di sungai yang jernih
tapi malah limbah dan sampah yang berenang
ibu pertiwi tolong anak dan cucu kami
: tidak akan pernah melihat terangnya bulan dan bintang
bernyanyi dengan burung di pagi hari
belajar dengan riang di bawah pohon rindang
berenang bersama ikan-ikan yang penuh kebebasan
surga di bumi pertiwi telah tiada
lenyap oleh ulah manusia yang buta
Jakarta Barat, 05-04-2017
TERBAKARNYA BUKU AMAL
GOGON / RIZKI RAMDANI
Ayat demi ayat ku alirkan dalam darah
Pelukan tasbih menjiarahi waktu yang telah berlalu
Dengan bermandikan cahaya rembulan
Hamba menundukan kepala
Diantara tengadahnya kedua tangan
Tuhan
Kemarau panjang yang lalu
Membuat buku amalku terbakar
Bersama ilalang yang kering kerontang
Tuhan
Air mata dan mata airpun
Tak mampu memadamkannya
Sudikiranya engkau
Menurunkan tetesan hidayah lewat cahaya rembulan
Di mala mini
Amin ….
21;00 Teras Rumah
11 Mei 2017
BIODATA PENULIS
Rizki Ramdani,atau nama penanya Gogon/GO2. Lahir di Majalengka, 21 Maret 1995, berstatus Mahasiswa Universitas Siliwangi, Fakultas FKIP, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Alamat , RT 04 RW 01, Blok Ciloa Hilir, Desa Muktisari, Kec.Cingambul, Kab.Majalengka, Prov.Jawa Barat. Alamat E-mail, ramdanirizki965@gmail.com. No Hp 085294702942, Nomor Rekening 00034-01-61-002464-9 Bank BTN atas nama Rizki Ramdani.