[PUISI] Ilusi Indonesiaku karya Bagus dan yang lainnya
Ilusi Indonesiaku
Di tanah subur gembur ku berdiri gagah
Menyeduh airnya menyesap udaranya
Mereka bilang tanahku bocoran surga
Indah, kaya membentang khatulistiwa
Memang benar penjajah melengking terbirit birit
Tergentar oleh korban pahlawanku yang melangit
Kita ini merdeka , seharusnya rakyat sejahtera
Masih banyak saudaraku kelaparan meronta ronta
Mereka kaku kedinginan , pucat dan hilang harapan
Kanak kanak mengais dijalan ,tak merasai pendidikan
Inikah merdeka!
Desas desus kasus binatang rakus
Tak terhitung berapa ratus
Mengisap hak rakyat ,membuat semakin melarat
Menodai darah pahlawanku yang tumpah atas nama bangsa
Darah mereka suci untuk ibu pertiwi
Namun kau melukai
Diatas tanah sakral ini
Wahai binatang binatang najis
Yang bersorak diatas tangis
Tanah ini merdeka
atau hanya ilusi semata
Bagus Nur Aldiawan
08155505552, Sukorejo Bungah Gresik
Jika aku bukan Miliknya
Oleh : Taufik arief al-Hidayah[1]
Andaikan saja engkau tahu
Betpa sangat ku menyayangimu
Ku selalu menjadikan dirimu
Isi di setiap permintaanku pada-Nya
Yaa Rabbi…
Hanya kepada-Mu Ku meminta
Engkau maha mendengar
Dan juga maha pengabul doa
Ya Rabbi…
Jika aku bukan miliknya
Maka kurelakan dirinya
Dan jika dirinya tidak tercipta untukku
Maka kuterima ketetapan takdir dari-Mu
Masih tertanam optimisme dalam hidupku
Dalam lubuk hatiku
Kuberharap agar engkau mempertemukanku
Dengan jodoh dunia akheratku
[1] Penulis adalah santri Ponpes Muhammadiyah al-Munawwaroh kota Malang
Dihujani Ribuan Kata Rindu
Oleh: Prasetyo Aji Laksono
Tidakkah kamu melihat diriku kini begitu tersiksa?
Ya, 10 tahun kita berpisah, aku selalu dihujani ribuan kata rindu.
Yang sulit aku biarkan pergi dari pikiranku.
Sampai diri ini basah oleh rembesan air mata.
Mengapa kamu tidak juga kembali?
Aku hanya ingin tahu, bagaimana keadaanmu.
Apakah sama denganku yang dihujani kata rindu?
Jika tidak, aku khawatir tidak ada aku di hatimu.
Jika iya, aku lebih khawatir, rindu itu bukan karenaku.
Mengapa pertemuan kemarin lewat begitu saja?
Tidak ada basa-basi kata ‘hai’, ‘selamat pagi’, atau ‘yuk, minum kopi’ ?
Detik-detik dirimu lepas dari pandanganku, entah mengapa seperti otomatis terekam dalam inti memori otakku.
Kemudian aku menjadi punya hobi baru; mengingatmu
Bisakah kita bicara sebentar untuk melepaskan kata rindu yang merengkuh diriku?
Ya, sebentar saja. Cukup satu menit atau dua menit.
Setidaknya hubungan kita selesai dan perpisahan ini berakhir secara pasti.
Tidak menggantung.
Tidak ada di antara kita yang menunggu jawaban kabur.
Hingga masing-masing kita bisa pulang dengan tenang melepaskan tanda tanya itu,
meski kembali bersama rembesan air mata di pipiku
Profil:
Prasetyo Aji Laksono
Kelahiran Jakarta, 7 Mei 1997
Mahasiswa FISIP UI 2015
One Reply to “[PUISI] Ilusi Indonesiaku karya Bagus dan yang lainnya”
Bagus puisinya min….. Seneng deh bisa mampir di website keren ini!