Puisi Kaca Mata Pendongeng Oleh Saidatul Mukarromah
Manifestasi rasa cinta menjadi inti dari puisi kiriman pembaca ini. Kali ini, kami menghadirkan puisi dari Saidatul Mukarromah, mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Malang.
Selamat menikmati.
Kaca Mata pendongeng
Keranjang itu berisikan senyum lelah dari ladang keringan sejak siang tadi
Petang kala itu, membuatnya harus lekas kembali dari perantauan ilalang yang mengemban
Peluh keringat tak coba dirasa,
Kaca mata tersangkul pada kedua ujung telinga, kini mendekat
Menatap dengan riang gerak mungil sang bayi yang semakin mendewasa,
Kacamata itu menceritakan sang tua keriput yang mengadukan nasibnya pada sepetak ladang di ujung lereng gunung
Kala malam mulai memetang dan cangkul tak lagi dibenamkan
Dengan lembutnya, ia melantunkan secarik cerita masa silam
Tentang perjuang dan kehidupan
Kacamata itu,
Tetap menjadi pendongeng yang lihai untuk mengantar mimpi.
Nenek