Sajak Angin, Kumpulan Puisi Dari M. Galang Pratama
Berikut adalah kumpulan puisi dari M. Galang Pratama yang menurut kami sangat disayangkan apabila tidak dibaca oleh anda.
Sajak Angin
Sejenak terdiam di atas batu
Kicauan burung nuri menemaniku
Angin sepoi-sepoi menggetarkan rambutku
Sedang ia datang memberi kritik padaku
“Ketika kulihat pemuda
Mereka sering berkata:
Aku mau ke mall, club atau night fiesta
Jarang kulihat pemuda
Duduk-duduk pegang pena.”
Makassar, November 2015
Terlanjur Terkenal
Apa yang dilakukan dipantau
Sembunyi pun dicari tahu
Diamnya yang seperti batu
Tetap dianggap berita baru
Orang hanya lihat dari luarnya
Tak memperhitungkan banyak bohongnya
Style dan fashion jadi perantaranya
Untuk mendapat respek dari penggemarnya
Namun, semua sudah terjadi
Keluar pun dicari-cari
Kamera dan media siap menari
Maka apa yang terjadi:
Tangan depan berdiri terbuka sepuluh jari
Tunduk, baru kemudian lari
Cobalah cermati keadaan
Ketika akan sarapan
Semua jadi hambar bagai adonan
Hp jua yang jadi makanan
Karena selalu ada di tangan
Deringnya hasilkan alunan
Terus bercengkerama pada telinga bagian kanan
Sudahlah… rasakan jerih payah
Karena nyatanya, inilah maksud
orang terkenal akan cepat kalah.
Gowa, Maret 2015
Dalam Kamar
Ketika waktu malam datang menjemput
Seakan ia memberi rasa yang seraput
Dada terasa sesak dan nafas menjadi kerucut
Ingin kubersua, namun apa daya
Aku hanyalah seorang manusia biasa
Dalam kamar lusuh penuh asa
Ketika hati mulai merasa
Maka lingkungan pun jadi peka
Atas keinginan diri untuk berjumpa
Lantas ke mana aku harus menuju
Jika kaki ini tak tahu jalan yang baru
Untuk menempuh tujuan yang satu
Maka seiring dengan hal itu
Kucoba berkata pada hatiku
Aku mohon perlindungan baru
dari rentetan problema yang menjamur di kayu
Izinkan, aku meminjam kain di tempat lain
Dari sepotong hadiah kecil di ujung line*
Gowa, Maret 2015
*line (baca: lain) : bahasa Inggris artinya garis.
Data Diri Penulis
M Galang Pratama. Penulis yang memiliki nama pena MgP ini lahir di Palu, Sulawesi Tengah. Pernah bersekolah di Mamuju, Sulawesi Barat dan sekarang melanjutkan kuliahnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Karya tulisnya dalam bentuk puisi dan esai pernah dimuat di beberapa koran lokal seperti Harian Radar Sulbar, Harian FAJAR Makassar, dan Harian Amanah Makassar. Antologi Puisinya Senandung Rindu yang ditulis bersama Ainun Jariah (2015) dan buku terbarunya berjudul The Poetic Critique (2015) yang diterbitkan secara indie. Beberapa karya lainnya dimuat dalam buku antologi bersama diantaranya: Berkawan Iman (2015), Selaksa di Tepi Nestapa (2015), Sajak-Sajak Anak Negeri (2015), Ketika Senja Mulai Redup (2016), dll. Pernah meraih juara 1 dalam lomba Puisi yang diadakan oleh KaifaPublishing.com (Januari 2016). Kini ia berdomisili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aktivitasnya selain menghabiskan membaca di beberapa perpustakaan kampus dan perpustakaan Katakerja, ia juga sering belajar menulis di kelas penulisan online. Mendirikan lembaga pers kampus dan sedang mengelola portal online www.jurnalish.com. Ia dapat dihubungi melalui Nomor HP 085343801995 atau e-mail mgalangpratama95@gmail.com.